Macam-Macam Silat di Indonesia

Hey gan kali ini kita akan bahas banyak nya budaya berada di indonesia saking banyaknya adat dan istiadat hampir pula mempunyai beladiri sendiri dengan nama yang hampir sama tetapi dengan gaya bertarung berbeda dan ada pula dengan menggunakan kekuatan mistis.

1.SILAT BETAWI

Asal-usul ini telah direvisi susai dengan yang diceritakan oleh guru besar SILAT BEKSIkong Nur Abdul Malik.

Terdapatlah seorang Tionghoa peternak yang tinggal di daerah dadap Tangerang ( sekarang yang dikenal dengan cina benteng) bernama Lie Ceng Oek. sebenarnya keluarga Lie sendiri tidak mempunyai atau mewarisi beladiri apapun dari negeri asalanya. cerita disingkat sampai lie sedang berteduh di sebuah gua di daerah tersebut setelah selesai mengangon ternak peliharaannya ketika kala itu terjadi hujan. 


Saat berteduh lie, mendapat panggilan untuk masuk ke dalam gua tersebut,. di dalam gua lie ceng oek bertemu dengan sosok tinggi yang disebut oleh orang betawi ki idan/ ki jidan. Mulai dari situlah lie ceng oek belajar silat (meski tidak diceritakan bagaimana mulanya). setelah tamat belajar beladiri, lie ceng oek mulai membangun reputasinya di dunia persilatan yang kala itu di daerah tersebut masih banyak para pendekar dan centeng terkenal.

Nama Lie Ceng oek pun akhirnya terdengar ke seantero batavia, terlebih ketika dia berhasil menjadi seorang saudagar kaya dierahnya. Hinnga akhirnya bertemulah lie dengan Gozalih yang kala itu, diklaim sebagai pendekar silat terkenal dari salah satu aliran di betawi. kong Gozalih sendiri akhirnya belajar bie sie ( nama yang diberikan lie ceng oek kala itu) setelah ia dikalahkan oleh ceng oek. seiring dengan hal itu, kemudian juga masuk nama-nama besar yang hingga kemudian dikenal sebagai guru dari tiga guru besar yaitu, kyai Marhali.

2.SILEK HARIMAU (silat harimau)
Silek harimau (silat harimau) beladiri ini identik dengan gaya pertarungan harimau sumatra , di sumatra barat tepatnya di lembah arau seperti di film merantau pada zaman dahulu setiap pemuda di minangkabau harus mempunyai beladiri sebagai modal untuk pergi merantau,silek harimau digunakan sebagai Paga diri (pagar diri) atau bisa di jelaskan itu sebagai pelindung diri kita dan juga di gunakan sebagai parik paga nagari (sistem pertahanan nagari) beladiri ini di gunakan ketika terjadi kejadian yang tidak di inginkan seperti pembegalan,pencopetan,kekerasan dll.ketika anak muda di ranah minang wajib pergi merantau ketika usianya yang sudah di tentukan jadi karna itu lah orang minagkabau tersebar di mana mana dan sering kita jumpai tapi asal kalian tau gan bahwa masih banyak beladiri lain di minangkabau ini contohnya silat kampuang , silat tuo , silat kumango , silek langkah tigo , silek langkah ampek , dan ada juga silat batin yang mana menggunakan kekuatan supranatural silat harimau ini sudah sampai ke australia dan negar negara lain . 
Para tuo silek juga mengatakan jiko mamancak di galanggang, kalau basilek dimuko musuah (jika melakukan tarian pencak di gelanggang, sedangkan jika bersilat untuk menghadapi musuh). Oleh sebab itu para tuo silek (guru besar) jarang ada yang mau mempertontonkan keahlian mereka di depan umum bagaimana langkah-langkah mereka melumpuhkan musuh. Oleh sebab itu, pada acara festival silat tradisi Minangkabau, maka penonton akan kecewa jika mengharapkan dua guru besar (tuo silek) turun ke gelanggang memperlihatkan bagaimana mereka saling serang dan saling mempertahankan diri dengan gerakan yang mematikan. Kedua tuo silek itu hanya melakukan mancak dan berupaya untuk tidak saling menyakiti lawan main mereka, karena menjatuhkan tuo silek lain di dalam acara akan memiliki dampak kurang bagus bagi tuo silek yang "kalah". Dalam praktik sehari-hari, jika seorang guru silat ditanya apakah mereka bisa bersilat, mereka biasanya menjawab dengan halus dan mengatakan bahwa mereka hanya bisamancak (pencak), padahal sebenarnya mereka itu mengajarkan silek (silat). Inilah sifat rendah hati ala masyarakat Nusantara, mereka berkata tidak meninggikan diri sendiri, biarlah kenyataan saja yang bicara. Jadi kata pencak dan silat akhirnya susah dibedakan. Saat ini setelah silek Minangkabau itu dipelajari oleh orang asing, mereka memperlihatkan kepada kita bagaimana serangan-serangan mematikan itu mereka lakukan. Keengganan tuo silek ini dapat dipahami karena Indonesia telah dijajah oleh bangsa Belanda selama ratusan tahun, dan memperlihatkan kemampuan bertempur tentu saja tidak akan bisa diterima oleh bangsa penjajah pada masa dahulu, jelas ini membahayakan buat posisi mereka.
dan masih banyak lagi gan tunggu di article selanjutnya salam TC :) :D 




Terima kasih telah membaca article ini silahkan beri komentar anda
:)